Senin, 06 Februari 2012

Kucing Dalam Pandangan Islam



1.       Dari Abu Qotadah radhiyallohu 'anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda tentang Kucing:
إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ إِنَّهَا مِنَ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ وَالطَّوَّافَاتِ
“Sesunngguhnya (Kucing ini) tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita. ” (HR. At Tirmidzi, Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Majah, Ad Darimi, Ahmad, Malik. Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil no. 173 mengatakan bahwa hadits ini shohih)


Sebab Abu Qotadah ra. menyebutkan hadits di atas telah dipaparkan sebelum penyebutan hadits ini. Dalam riwayat Abu Daud  diceritakan dari Kabsyah binti Ka’ab bin Malik (dia adalah istri dari anak Abu Qotadah). Wanita ini mengatakan bahwa Abu Qotadah pernah masuk ke rumah, lalu dituangkanlah air wudhu padanya. Kemudian tiba-tiba datanglah kucing. Bejana air wudhu lantas dimiringkan, lalu kucing itu minum dari bejana tersebut. Abu Qotadah pun melihat wanita tadi merasa heran padanya. Abu Qotadah mengatakan, “Apakah engkau heran (dengan tingkahku), wahai anak saudaraku?” Wanita tersebut lantas menjawab, “Iya.” Setelah itu, Abu Qotadah menyebutkan hadits di atas.

Alhamdulillah, dengan dalil hadits diatas yang berderajat shohih,  Islam menghalalkan Kucing bagi kita selaku  ummat Islam, tidak seperti halnya anjing, yang sudah jelas-jelas keharamannya baik dari Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Anjing diciptakan sebagai ujian bagi orang muslim, kenapa? karena anjing di bandingkan dengan kucing dan hewan manapun anjing tetap yang terbaik dalam "keta'atanny" kepada tuannya. Nah, dari sisi inilah kita diuji oleh Alloh Subhanahu Wata'ala apakah kita akan menuruti hawa nafsu kita (memelihara anjing sebagai hewan kesayangan) ataukah perintah Alloh diatas segala-galanya.

2.       "Cerita Nabi Muhammad SAW dan Kucingnya.Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya. Sebgai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu.Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah, ia selalu mengeong ketika mendengar azan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Bahkan kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyanyangi keluarga sendiri.Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al bukhori, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.Beberapa diantara orang terdekat nabi juga memelihara kucing. Aisyah binti abubakar shiddiq, istri nabi amat menyayangi kucing, dan merasa amat kehilangan dikala ditinggal pergi oleh si kucing. Abdurrahman bin sakhr al Azdi. diberi julukan Abu huruyrah (bapak para kucing jantan), karena kegemarannya dalam merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya."

Kita kembali pada pembahasan tentang kucing, kucing adalah hewan karnivora yang suka memakan hewan-hewan kecil sperti tikus dan serangga-serangga kecil lainnya. Tapi kucing sejak ribuan tahun sudah hidup dengan manusia dan menjadi peliharaan kesayangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar